Friday, July 15, 2011

Telat Terbang

Satu siang di Bandara Soekarno Hatta. Waktu berjalan sesuai jalurnya. Orang-orang hilir mudik mengikuti irama kakinya. Penumpang, petugas hingga penyedia jasa tiket, juga porter memainkan perannya masing-masing. Suhu udara mungkin berada di atas 30 derajat celcius.

Di Gate 7, orang-orang menunggu jadwal keberangkatan. Waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi. Kursi ruang tunggu terisi. Saling bicara satu sama lain. Sebagian lagi berdiam diri. Lainnya ngedumel karena jadwal pesawat tak ditepati.

Tiket yang kugenggam tertulis keberangkatan akan dilakukan pada pukul 12.10. Masih ada waktu sedikit untuk berleha-leha. Di ruang tunggu, tak ada lagi kursi kosong. Ramai sekali orang bepergian hari ini. Kupilih menunggu di luar ruang tunggu.

Tak ada hiburan di selasar. Hanya hilir mudik orang-orang yang menunggu jam berangkat. Anak-anak yang berlarian, yang merepotkan ibu atau inangnya juga jadi hiburan menunggu jam terbang.

Setengah jam sebelum jadwal berangkat, operator gate bilang pesawat yang saya tumpangi akan mengalami penundaan. Dipekirakan pesawat tiba di Soekarno - Hatta pada pukul tiga sore. Sebab harus menunggu pesawat dari Pekanbaru. Orang-orang tak bisa melawan kekuasaan pesawat. Semuanya hanya bisa menunggu. Paling-paling hanya bilang, "selalu saja delay."

Aku memilih keluar gate dulu untuk sekadar menikmati suasana lain, juga memerangi jenuh karena menunggu cukup lama. Sekalian juga menikmati santap siang. Biar kremi dalam perut bisa tenang. Sebab sejak tadi sudah berontak minta kiriman makanan.

Usai makan, kembali lagi di ruang tunggu. Belum ada tanda-tanda pesawat akan tiba dari Pekanbaru. Waktu sudah pukul dua siang. Satu jam lagi, mungkin pesawatnya tiba. Sebagian dari penunggu pesawat sudah hilang. Mereka sudah berangkat. Ada yang ke Medan, Tanjung Pandan, juga tempat-tempat lainnya. Tetapi ada juga orang-orang yang sama, yang kulihat tiga jam lalu. "Mungkin mereka juga akan ke Palangkaraya."

Pukul tiga, operator bilang pesawat baru saja mendarat. Wajah-wajah penumpang mulai berbinar. Sebentar lagi akan say goodbye pada gate tujuh yang sudah lama jadi tempat menunggu. Namun, lima belas menit berikutnya, operator kembali bilang pesawat akan delay lagi. Mereka menerima informasi dari teknisi kalau pesawat sedang dalam persiapan. Penumpang harus menunggu paling tidak 30 - 45 menit.

Selasar gate tujuh mendadak bak pasar tumpah. Orang-orang mengaso di lantai sambil meluruskan kaki dan badan. Sebagian menambah charge telepon genggamnya. Bagian lain mengobrol dengan teman sepenumpang. Ada juga penumpang yang memilih tidur. Ngantuk memang kerap menyerang orang-orang yang menunggu terlalu lama. Tak ada lagi tempat bersandar yang kosong. Semua sudah berisi.

Bungkusan putih teronggok di samping para penumpang. Mereka mendapat ransum dari maskapai sebagai konsekwensi keterlambatan terbang. Ada juga kantong roti dan botol mineral. Itu semua disediakan maskapai sebagai tanggungjawab. Kendati sudah tertunda hampir lima jam, penumpang tetap sabar menunggu jam terbang. Sebab tak ada jalan lain yang bisa mempercepat datang di Palangkaraya.

Lelah menunggu akhirnya jeda. Operator umumkan penumpang dengan tujuan Palangkaraya dipersilakan masuk ke pesawat. Waktu sudah pukul 16.30. Wajah-wajah penumpang yang tadi kusut, kini bisa bergembira. Akhirnya waktu terbang tiba. Tapi tidak masuk lewat gate tujuh. Gate dipindahkan ke gate lima. Meski telat, terbang tetap saja menyenangkan. Akhirnya, penumpang tujuan Palangkaraya ucapkan say good bye pada ruang sekaligus kursi tunggu, juga selasar yang menghubungkan gate tujuh dan gate lima.

Pukul tujuh malam, pesawat yang kami tumpangi tiba di Bandara Tjilik Riwut. Lampu-lampu bandara menjadi oase yang menyambut. Mereka bak parade gadis-gadis dengan kalung bunga hati menanti tetamu yang berkunjung ke ibu kota Kalimantan Tengah itu. “Selamat datang di Palangkaraya, kota pasir,”kata seorang kawan. (*)

1 komentar:

Yeni.Nurlina said...

Pengakuan tulus dari IBU YENI,NURLINA TKI Yang kerja di disingapore.
Saya mau mengucapkan terima ksih yg tidak terhingga, serta penghargaan & rasa kagum yg setinggi-tingginya kepada MBAH RORO, saya sudah kerja sebagai TKI selama 9 tahun disingapore,dengan gaji lebih kurang 2.5jt/bln,tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,apalagi setiap bulan harus mengirim orang tua di majalengka, sudah lama saya mengetahui roomnya om ini, juga sudah lama mendengar nama besar MBAH,tapi saya termasuk orang yangg tidak terlalu percaya dengan hal ghoib, jadi saya pikir ini pasti kerjaan orang iseng yang mau menipu.
tetapi kemarin waktu pengeluaran , saya benar2 tidak percaya dan hampir pingsang,angka yg diberi MBAH RORO ternyata tembus, awalnya saya coba2 menelpon, saya bilang saya TKI Yang kerja di singapore mau pulang tidak ada ongkos, terus beliau bantu kasih angka . mulanya saya tdk percaya,mana mungkin angka ini keluar, tapi dengan penuh pengharapan saya pasangin kali 100 lembar, sisa gaji bulan april, ternyata berhasil….!!!
dapat BLT 200jt, sekali lagi terima kasih banyak MBAH RORO, saya sudah kapok kerja jadi TKI, rencana senin depan mau pulang aja ke PALEMBANG.buat MBAH,saya tidak akan lupa bantuan dan budi baik MBAH.
yang ingin merubah
nasib seperti saya silahkan hub MBAH RORO di no. 0853,9453,7578 ATAU

WEBSITe _RORO{ :> http://wwwprediksimbahjenggo.webs.com }

Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.
IBU YENI tki.
MAKASIH OM ROOMNYA










Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code