Friday, December 31, 2010

Libur Vanessa

Anak-anak berlarian. Saling kejar. Teriak ceria menggema. Ruang berukuran besar riuh, seolah tak sanggup menampung riuh anak-anak itu. Orangtua waspada. Pandangan tak boleh lepas dari gerak gerik anaknya. Para ibu ikut berlari. Para ayah turut bersuka. Menikmati aneka mainan yang tersedia.

Sabtu sore itu, Vanessa dan Pedagi bergabung bersama anak-anak lainnya. Vanessa yang sudah lima tahun berjingkrak. Berlarian. Berpindah dari satu mainan ke mainan lainnya. Kadang ia hanya memandang saja. Kadang lain, ia mencobanya.

Tak ada mainan yang menjadi favoritnya. Semua ingin dicoba. Walau sekadar memegangnya. Vanessa sungguh ceria. Sudah tiga pekan tak pergi ke istana mainan. Kerinduannya bermain terobati.

Pedagi yang baru lima bulan hanya digendongan. Sesekali ia menggeliat. Bahasa tubuhnya ingin turut bermain. Tetapi usianya yang belia itu tak sanggup bersaing dengan teman-teman lainnya. Pedagi baru pandai tengkurap.

Nafas Vanessa memburu. Letih tergurat di wajahnya. Titik keringat membaur bersama bedak tipis yang dikenakan usai mandi sore. Pedagi hanya menatapnya dengan mimik menggemaskan. Senyum kecil menghiasi pipinya. Ia ingin berkata, tapi tak terucap.

Lelah bermain Vanessa mengajak pulang. (*)

0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code