Monday, July 19, 2010

Dua Pagi Vanessa

Dua pagi ini, Vanessa bangun pukul 05.00. Gadis kecilku itu bersemangat pergi ke sekolah. Maklum ini hari kedua, Vanessa masuk taman kanak-kanak di Persekolahan Pasifikus. Dua pagi itu juga ia selalu membangunkan saya dengan ucapan, “Udah pagi. Nanti Bu gurunya marah.”

Usia Vanessa sudah lima tahun. Secara umur, sudah layak masuk taman kanak-kanak. Setahun sebelumnya, Vanessa sudah belajar di Taman Bermain Kartini milik Suster SMFA di Jalan Danau Sentarum. Proses pengenalan dan bermain itu membuka matanya. Ia pun mulai mengenal kehidupan anak-anak lainnya.

Vanessa bukanlah anak yang luar biasa. Tetapi ia begitu istimewa di mata kami. Ia memiliki semangat untuk mengetahui sesuatu semakin jelas. Ia juga bersemangat kalau belajar. Setiap hari, ia selalu belajar mengeja walau patah-patah. Bagi saya, Vanessa betul-betul anugerah yang indah dari Jubata.

Vanessa sudah tidak sendiri lagi. Ia telah punya Ceska. Lelaki kecil yang lahir di penghujung Juni 2010. Vanessa pun senang. Ia bahkan tidak mau tidur hanya untuk melihat lelaki kecil itu.

Gadis kecilku itu bukanlah anak yang cerdas. Tapi aku mengagumi ingatannya. Aku menyukai caranya yang selalu ingin tahu. Mungkin itu bawaan karena ayahnya yang seorang jurnalis. Sehingga naluri bertanya tersurat pada dirinya. Setiap sesuatu yang baru ditanyakan. Hingga akhirnya kita bosan untuk memberi jawab.

Vanessa bukanlah gadis yang cantik. Tapi senyumnya membuat senang berada di rumah. Tertawa renyahnya membuatku selalu ingin bercanda bersamanya. Lesung pipinya yang tidak begitu dalam membuatku selalu ingin melihatnya tersenyum.

Vanessa betul-betul telah membuat keluarga kami ceria. Kehadiran Ceska menggenapkan keceriaan itu. Bukan hanya saya dan seorang perempuan yang sudah setia enam tahun ini, tapi juga Vanessa yang dilahirkan pada medio Juni 2005. (*)

0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code