Friday, January 11, 2008

Natal, Kampung, dan Dodol

Setiap akhir tahun, kami selalu merayakan Natal. Hari kelahiran Yesus Kristus. Ia datang sebagai Nabi yang ke-24, lahir di kota kecil bernama Betlehem di dalam palungan. Kota ini memiliki arti penting bagi umat Kristen karena dipercayai sebagai tempat kelahiran Yesus dari Nazaret. Kuburan Rabeh yang penting dalam agama Yahudi terletak di pinggiran kota ini. Betlehem juga merupakan tempat bagi komunitas Kristen Palestina terbesar di Timur Tengah.

Kota ini terletak sekitar 10 km di sebelah selatan Yerusalem, dengan ketinggian sekitar 765 meter (2.510 kaki) di atas permukaan laut. Kota raya Betlehem juga mencakup kota kecil Beit Jala dan Beit Sahour.

Setiap orang Kristen merayakan Natal. Bagi mereka Natal merupakan hidup baru. Menghias rumah dengan pernik-pernik Natal. Ada yang membuat replika gua natal. Dengan kertas koran atau bekas karung semen. Mereka membeli pohon natal dan dihiasi lampu flip flop.

Ibu rumah tangga juga sibuk menyediakan kue-kue natal. Sama halnya dengan lebaran, natal juga jadi ajang kumpul kangen. Silaturahmi antarumat. Umat Islam datang. Begitu sebaliknya jika lebaran tiba.

Tapi ada yang perbedaan antara menu lebaran dengan natal. Di gawe natal bisa ditemukan minuman beralkohol seperti bir, tuak, cap cuan, hingga arak putih. Ada juga yang menyediakan makanan haram bagi umat muslim. Tentu saja tidak dihidangkan ketika umat muslim bertamu. Kalaupun ada biasanya disuguhkan di ruangan lain, dengan suasana yang berbeda juga.

Ada juga yang menarik dari gawe natal ini. Bagi orang-orang kampung yang berada di perkotaan berebut untuk pulang kampung. Kenikmatan natal di kampung jadi alasan. Karena di perkotaan tidak begitu sip. Lebih enak natal di kampung. Bisa bertemu keluarga, teman lama, juga orang-orang lain yang liburan ke kampung.

Bukan itu saja, natal di kampung lebih menyenangkan. Selain satu komunitas sehingga kerinduan untuk menikmati makanan khas kampung jadi terobati. Sembahyang tanpa pastor yang sangat sederhana. Usai sembahyang, biasanya diisi dengan makan bersama dengan berkeliling rumah umat. Setiap naik ke rumah, selalu disuguhkan makanan.

Ada khas dalam perayaan natal di kampung. Ada penganan khas kampung yang tak tertinggal: dodol. Dodol sangat akrab bagi orang kampung. Setiap rumah selalu menyajikan menu dodol bagi tamunya. Kekhasan dodol ini sangat terlihat dari cara membuatnya. Karena dibutuhkan ketrampilan yang bagus sehingga rasanya benar-benar nikmat.

Merry Christmas....

0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code