Monday, March 30, 2009

Grafiti Tanpa Makna

---------------

Satu grafiti terbentuk. Coretan dinding yang tak beraturan. Seperti sebuah karya seni yang tak beraliran, bahkan (mungkin) tidak bermakna. Si pencoret juga tidak tahu sedang melukis apa, atau hanya iseng saja untuk melampiaskan kesenangan saja.

---------------

Si pencoret dinding hanya seorang anak kecil. Ia baru berusia tiga tahun delapan bulan. Kegemarannya mencoret dinding menjadi ruang berukuran lima kali tiga meter itu penuh warna. Tentu saja warna yang tak beraturan dan tak bermakna.

Siapa gadis kecil yang mencoret dinding itu? Ia seorang perempuan yang terlahir pada 12 Juni 2005 di Pontianak, sebuah gang yang mirip dengan ibu kota Perancis: Paris. Tak ada yang tahu apa yang ada dibenaknya ketika membuat grafiti itu. Tapi tak ada satupun yang melarangnya mencoret dinding.

Tak ada lagi ruang kosong tanpa grafiti. Warna warni crayon dan spidol. Tak ada keindahan. Tak ada makna, bahkan tak ada aturan dari coretan itu. Semuanya hanya kesenangan sang pencoret.

Sang pencoret tidak pernah puas. Bangun tidur, seusai makan, sehabis mandi, dan rehat sebelum tidur, selalu membuat grafiti.

“Mungkin ia punya talenta seni yang besar. Biarkan ia memanfaatkan talenta itu dengan apa adanya. Mungkin suatu saat talenta itu akan membuatnya menjadi seorang seniman besar, yang selalu dikenang dunia.”

Kesenangan pencoret dinding adalah bagian dari kebahagiaan keluarga. Ia membawa pencerahan ketika suntuk mendera. Tangannya yang mungil menari di tiap sudut dinding, dan lembar-lembar kosong buku seharga dua ribu rupiah. Ia bangga dengan karya seninya yang kolokan itu.

Vanessa nama gadis kecil itu. Sejak setahun lalu, ia mulai merasakan iklim dunia belajar: playgroup. Ia menyukainya karena bertemu sejawat yang sama-sama punya rasa keingintahuan yang besar.

Semua ingin grafiti Vanessa memberikan makna pada satu waktu nanti. Grafiti yang membawanya menjadi orang besar. Sebuah cita-cita mulia yang terpatri di dinding penuh grafiti. Tak hanya sekadar spongbob squarepants. Lebih dari itu.........

0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code