Monday, August 6, 2007

Gazebo itu Jadi Gerbang Perbatasan

Hutan kenangan jadi gerbang untuk keluar masuk wilayah perbatasan Kalbar-Kalteng. Hutan ini ditanam oleh mereka yang pernah mengunjungi perbatasan tersebut, sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian hutan.

Tanaman kenangan inilah yang diharapkan jadi cikal bakal pengganti hutan yang telah sakit, karena kelestariannya dirusak. Yang jadi persoalan, apakah hutan kenangan ini bisa bertahan atau malah jadi korban penebangan berikutnya.


Tak ada ornamen khas yang terlihat di perbatasan Kalbar-Kalteng itu. Hanya ada satu gazebo sebagai tempat persinggahan sementara warga yang melintasinya. Sederhana memang, karena tidak tugu megah yang menaungi jalan, yang ada hanya seperempat hektar hutan kenangan.

Hutan kenangan ini jadi tanda, itulah perbatasan Kalbar-Kalteng. Untuk mencapai titik perbatasan, kita harus menempuh sekitar 102 km perjalanan darat dari Ibukota Kabupaten Melawi, Nanga Pinoh. Itupun kondisi jalannya rusak parah. Dua desa perbatasan, Desa Nanga Nuak Kabupaten Melawi sedangkan Kalteng, Tumbang Keburai Kabupaten Katingan.

"Memang tidak ada gapura yang megah untuk mengatakan ini perbatasan Kalbar-Kalteng, tetapi hutan kenangan dan gazebo itu jadi tanda yang paling unik, karena terkait dengan kepedulian terhadap pelestarian hutan," ungkap Gusti Hardiansyah saat melihat langsung hutan kenangan yang dibangun PT Sari Bumi Kusuma ini.

Di sana, kita akan menemukan berbagai jenis tanaman yang ditanam oleh tokoh masyarakat, akademisi, perusahaan, pejabat pemerintahan, Dishut, TNI/Polri, mahasiswa, LSM dan wartawan. Bukan hanya di titik perbatasan saja terdapat hutan kenangan, tetapi di beberapa kawasan lain juga ada.

Bahkan wartawan Pontianak Post juga diberi kesempatan menyumbang kepedulian dengan menanam meranti kenangan di lokasi yang disediakan. Cukup membanggakan memang, menanam sebatang pohon meranti untuk dijadikan kenangan. Harapan kita, banyak masyarakat yang menanam bukan di hutan kenangan, tetapi di tanah yang memang dapat dijadikan hutan kenangan.

Karena siapapun berkewajiban menghijaukan kembali Kalbar yang memang nyaris tidak lagi hijau. Bukan hanya hutan kenangan saja yang ditanam, arboretum buah-buahan pun turut menghiasi pelestarian hutan yang tak jauh dari suaka alam Bukit Baka-Raya itu.

Mereka menamakan arboretum itu taman buah yang jenisnya beraneka ragam. Dapat ditemui, jenis buah khas Kalbar semacam, rambutan, kecapi, nanas, srikaya, kedondong, jambu air, jambu tukal, belimbing, langsat, sawo, durian, anona, mangga, jeruk, dan nangka.

"Taman buah ini juga sebagai ujud kepedulian kita terhadap kelestarian buah-buahan. Karenanya, taman buah ini dapat dijadikan taman buah kenangan," kata Hardiansyah. (*)

0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code