Thursday, July 19, 2007

AJAK ANAK MEMBACA

Baca... Baca.... Bacalah
Sekarang aku sudah membaca
Ada apa dengan gunung, kupu-kupu, pohon, langit, air
Harimau, bayi, dan cinta.

Penggalan puisi buah karya Ine Komariah itu dibacakan oleh seorang wanita berkerudung pink. Tangannya bergerak lamban seperti menari mengikuti irama puisi yang sedang dibacanya. Bibirnya terus menebar senyum.

Tepuk tangan memecah kesunyian lamin-rumah khas Kalimantan Timur-ketika wanita berkerudung itu mengakhirinya puisinya.

Wanita berkerudung itu bernama Yessy Gusman, pemilik Yayasan Bunda Yessy, yang terus berjuang meningkatkan minat baca anak-anak di pinggiran Ibukota Indonesia.

Puisi itu dipersembahkan Yessy Gusman ketika menerima kunjungan kerja Komisi D DPRD Kalbar, Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat, Senin (9/5).

Perempuan berusia 42 tahun itu memberikan nama 'Rumah Nusantara' pada lamin-nya yang berada di Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Saya hanya bisa mempersembahkan puisi ini. Mudah-mudahan bisa menggugah semangat baca semua orang," Yessy ketika mengakhiri puisinya.

Yessy Gusman memilih perkampungan padat dan kurang ruang bermain untuk menempatkan Taman Bacaan Anak-nya.

TBA pertama yang didirikan di Gang Porti RT 08 RW 01, Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, bernama "Namira", pada 4 Desember 1999, telah berkembang menjadi TBA-TBA yang tersebar luas di wilayah Banten, Kepulauan Seribu, Garut, Brebes, hingga ke luar Jawa. Menurut Yessy, minat membaca harus 'didobrak' dari diri sendiri.

"Apa yang bisa kita lakukan, lakukanlah tanpa menunggu apa yang pemerintah lakukan. Untuk merangsang minat baca, pilihlah topik yang disukai," katanya.

Bagi Yessy, taman bacaan tidak perlu tempat mewah. "Bisa di garasi, di sekolah, atau di bawah pohon rindang dengan hanya bawa kotak buku. Lama-lama orang akan datang," ujarnya.

Ia mencontohkan dirinya sendiri. Dari 40 buku yang dimilikinya saat pertama mendirikan taman bacaan, kini koleksinya telah mencapai 800 ribu buku. Jaringan taman bacaannya pun telah menjadi 200 lokasi di seluruh Tanah Air.

Perempuan bernama lengkap Yasmine Yessy Gusman yang ngetop sebagai aktris pada era delapan puluhan kemudian membawa rombongan DPRD Kalbar menuju TBA Namira-nya. Kami harus melewati lorong-lorong sempit dengan berjalan kaki.

Ruang baca hanya berukuran tiga kali tiga meter, yang dipenuhi buku-buku yang digemari anak-anak. Anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar terlihat membaca buku-buku yang ada di TBA Namira.

Mereka mengaku kehadiran TBA itu sangat membantu dalam meningkatkan minat baca masyarakat pinggiran Jakarta.

Preses, misalnya, bocah yang tercatat sebagai seorang siswa kelas satu sekolah dasar itu selalu berkunjung ke TBA Namira. "Pulang sekolah selalu ke sini. Baca-baca komik, liat-liat gambar," katanya.

Bagi Bunda Yessy, harus ada upaya untuk melibatkan para seniman dalam menggali minat baca anak-anak. Sebab, anak-anak lebih suka bermain-main dengan seniman, sehingga mereka bisa berkreativitas seperti layaknya seorang seniman menumpahkan kreativitasnya.

"Mencetak bahan bacaan dengan metode kartun juga sangat membantu menggugah minat baca anak-anak," ungkapnya.

Bunda Yessy hanya sebagian dari orang-orang populer yang peduli terhadap gerakan gemar membaca.

Kalimantan Barat membutuhkan 'Bunda Yessy' untuk membuka cakrawala anak agar gemar membaca.

"Harus ada gerakan sosial dari masyarakat Kalbar untuk menghadirkan taman bacaan, sehingga angka melek huruf bisa lebih meningkat," kata anggota Komisi D DPRD Kalbar Katarina Lies usai mengunjungi TBA Namira. (*)

0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code