Wednesday, November 30, 2011

Sebuah Negeri: Makassar

Akhir November, saya berkunjung ke Makasar. Sebuah kota yang dulunya bernama Ujung Pandang, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Saya menghadiri kongres Aliansi Jurnalis Independen yang berlangsung sejak 1-3 Desember 2011, sebagai delegasi Pontianak.

Ini perjalanan yang cukup melelahkan. Berangkat dari Pontianak pukul 12.30 menggunakan Garuda, tiba di Jakarta setelah satu jam lima belas menit berada di udara. Tiket berikutnya menuju Makassar menggunakan Lion Air. Beda maskapai, beda juga terminalnya di Bandara Soekarno Hatta. Garuda di terminal dua, sementara Lion berada di terminal satu.

Untuk pindah terminal, saya harus naik angkutan khusus bandara yang disediakan gratis. Perlu waktu tempuh lima belas menit agar bisa berpindah terminal.

Saya punya banyak waktu untuk rehat di bandara sekadar menunggu jam terbang berikutnya. Tiket tertulis jadwal terbang pukul setengah lima. Sementara saya tiba di bandara Soekarno Hatta sekitar dua setengah jam sebelumnya. Saya bisa keliling-keliling bandara hanya sekadar menikmati ulah para penunggu jam terbang.

Di ruang tunggu orang-orang begitu ramai. Ada yang tidur, memainkan telepon genggamnya, sebagian lagi bercanda dengan anak-anaknya. Saya ikut larut menikmati aktivitas di luar rutinitas rumahan itu. Saya teringat Pedagi dan Vanessa, yang selalu ceria saat berkumpul setiap sabtu.

Arloji digital di ruang tunggu mendekati jam terbang. Operator bilang kalau pesawat yang menuju Makassar sudah mendarat. Hanya saja, perlu waktu sekitar setengah jam untuk urusan teknis. Jadi penumpang diminta bersabar untuk menunggu waktu berkemas pesawat tersebut. Rentang waktu urusan teknis selesai, operator mengumumkan, kalau penumpang tujuan Makassar harus pindah ruang tunggu.

Waktu tempuh dari Jakarta ke Makassar sekitar dua jam. Perbedaan waktu antara Jakarta dan Makassar satu jam. Saya berangkat dari Jakarta pukul enam sore, itu berarti di Makassar sudah pukul tujuh malam. Dengan begitu, saya tiba di Makassar sekitar pukul Sembilan malam.

Bandara Hasanuddin terang benderang. Kesibukan masih terjadi. Sopir taksi sibuk menawarkan jasa angkutan. Saya menolak karena sudah ada jemputan dari panitia kongres. Berkumpul dengan beberapa teman dari daerah lain, saya menunggu jemputan di basement bandara internasional itu. Saling sapa. Saling kenal sebagai sesama jurnalis yang akan bertemu dalam arena kongres kedelapan tersebut.

Dari Bandara Hasanuddin, bus penjemput membawa kami ke lokasi kongres di Hotel Aryaduta. Registrasi dan mendapatkan beberapa materi untuk kepentingan kongres pada esok harinya. Waktu di Makassar sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Sudah tengah malam.

Lelah mendera. Tubuh mesti rehat agar raga bisa prima esok hari. (*)

2 komentar:

Asep Haryono said...

Saya punya sahabat di Makasar, namanya Pak Syahril Badulu, saya pikir dia pernah mampir ke blog ini. Rekan saya dari KangGURU Indonesia. Wah pengen juga ke Makasar nih. Kapan ya

Jadi pengen ke Makasar setelah baca postingan ini. hiheiheiheiheiheiheie. Happy blogging

Yeni.Nurlina said...

Pengakuan tulus dari IBU YENI,NURLINA TKI Yang kerja di disingapore.
Saya mau mengucapkan terima ksih yg tidak terhingga, serta penghargaan & rasa kagum yg setinggi-tingginya kepada MBAH RORO, saya sudah kerja sebagai TKI selama 9 tahun disingapore,dengan gaji lebih kurang 2.5jt/bln,tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,apalagi setiap bulan harus mengirim orang tua di majalengka, sudah lama saya mengetahui roomnya om ini, juga sudah lama mendengar nama besar MBAH,tapi saya termasuk orang yangg tidak terlalu percaya dengan hal ghoib, jadi saya pikir ini pasti kerjaan orang iseng yang mau menipu.
tetapi kemarin waktu pengeluaran , saya benar2 tidak percaya dan hampir pingsang,angka yg diberi MBAH RORO ternyata tembus, awalnya saya coba2 menelpon, saya bilang saya TKI Yang kerja di singapore mau pulang tidak ada ongkos, terus beliau bantu kasih angka . mulanya saya tdk percaya,mana mungkin angka ini keluar, tapi dengan penuh pengharapan saya pasangin kali 100 lembar, sisa gaji bulan april, ternyata berhasil….!!!
dapat BLT 200jt, sekali lagi terima kasih banyak MBAH RORO, saya sudah kapok kerja jadi TKI, rencana senin depan mau pulang aja ke PALEMBANG.buat MBAH,saya tidak akan lupa bantuan dan budi baik MBAH.
yang ingin merubah
nasib seperti saya silahkan hub MBAH RORO di no. 0853,9453,7578 ATAU

WEBSITe _RORO{ :> http://wwwprediksimbahjenggo.webs.com }

Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.
IBU YENI tki.
MAKASIH OM ROOMNYA










Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Discount Code